Basmalah... Bismillahirrahmanirrahiim

Hope Allah always beside on me, beside on us... and blessing all we do. Because without Allah, we are nothing.
Start everything in the name of Allah.

Kunjungan

Akhirnya mendapatkan petunjuk, untuk menjadikan halaman ini sebagai ruang belajar baru antara aku dan anakku. antara Shafiyyah dan Saffanah. mari kita coba -23042013-
free counters
Blogger Indonesia

Thursday, August 22, 2013

[ephy] Talking-talking

Omong-omong, atau mungkin lebih tepat kalau dibilang ini adalah obrolan dalam hati saya saja.
Sedikit mengambil sikap sebagai seorang muslimah, perempuan, ibu muda, yang juga pernah menjadi anak perempuan, pelajar, dan bersekolah.

Ini soal adanya pembahasan di media tentang tes-keperawanan.

seorang kenalan menulis disini :

> Pak Zul : SOLUSI TEST KEPERAWANAN, TEPATKAH?  <

Dan saya mau menulis sedikit pelengkap versi saya :


FAKTA & PENYEBAB : kenyataan, dan kita tidak bisa menutup mata, kurikulum pendidikan yang mengajarkan anak-anak tentang anatomi tubuh, ditambahkan dengan bebasnya akses media, dan kurangnya filter dari orang tua, menyebabkan lebih banyak anak-anak berani ber-eksperimen dan meng-eksplorasi pengetahuan mereka.
Terlebih lagi, saat era 'sinetron' semakin berkembang, dan jam menonton televisi tidak lagi bisa dikendalikan, bahkan sajian yang marak di media layar lebar ternyata juga mendukung apa yang kita sering sebut dengan 'westernisasi'.
Budaya barat yang merajalela, menjadikan banyak manusia dewasa mengabaikan bagaimana cara mengontrol generasi muda yang harusnya ditanamkan pemahaman agama, norma-norma santun (ketimuran), juga bagaimana caranya menahan diri dari godaan duniawi.

SAYA: sebagai seorang anak, saya memahami, bagaimana seharusnya ketegasan dan penjagaan ekstra menjadikan saya 'terbentengi' dari sisi prinsip, keimanan, dan ketaatan pada aturan yang disampaikan oleh orang tua, juga guru-guru di sekolah.
sebagai seorang pelajar, saya mengerti bahwa pergaulan tidak bisa semena-mena mendikte saya untuk menjadi seperti apa yang orang bilang 'pada umumnya', yang mana mengikuti 'apa kata orang' belum tentu baik bagi saya. ketika orang bilang, pacaran itu boleh-boleh saja, tapi sebagai pribadi yang belajar, saya bilang pacaran itu gak penting kalau saya masih duduk di bangku sekolah.
sebagai seorang muslimah, saya belajar menjaga diri, bersikap tegas akan pergaulan, dan saya menunjukkannya bukan dengan sekedarnya saja. sekedar shalat, tapi jalan-jalan dengan lelaki bukan muhrim - bergandengan tangan. sekedar ngaji, tapi pulang larut malam dan diantar oleh orang yang tidak dikenal orang tua saya. sekedar baca buku agama, tapi tidak peduli bagaimana cara menerapkannya pada kehidupan pribadi saya. Seorang perempuan, muslimah, seharusnya penanaman keyakinan dan rasa percaya diri bahwa menjalankan perintah agama tidak sekedarnya saja, akan lebih menjaga diri dan kehormatan kita, itu sangat penting. Terlebih kadang menahan diri dari godaan dunia itu semakin menantang saja sekarang.
dan sebagai seorang ibu, saya sangat tidak suka jika anak saya, laki-laki atau perempuan, melakukan apa yang tidak pernah saya ajarkan. berbuat sesuatu yang melanggar apa yang telah diaturkan Tuhan. ketika saya bersikap tegas pada diri saya, dan saya menerapkan hal itu pada anak-anak saya, saya juga mau mereka belajar bersikap tegas pada pedoman dan prinsip mereka.

SOLUSI? TES KEPERAWANAN? : siapa sih yang punya ide? semoga mereka segera bertaubat.

ketika mereka melihat kekacauan yang mereka sendiri ciptakan, dan mereka mencoba menemukan penyelesaian tanpa melihat baik buruk akibatnya setelah penyelesaian itu... ya...
saya rasa itu adalah salah satu 'bisikan syetan' pada telinga mereka.

sungguh, penanaman moral saja belum mereka lakukan pada generasi muda yang katanya ingin mereka jaga. menjaga anak-anak mereka dari tontonan tidak mendidik, menyaring apa yang anak-anak mereka baca, dan dengar. sungguh... sekarang mereka akan melakukan perbuatan yang sangat tidak sehat untuk meng-uji kesehatan anak-anak itu?


Semoga Allah memberikan hidayah pada mereka yang tersesat. Dan semoga mereka segera bertaubat, dan mendapatkan ampunan dari Allah.

___

Pendidik : sepemahaman saya, seharusnya mereka mendidik, mengajarkan sesuatu dengan cara yang baik, menunjukkan bagaimana cara menyaring yang baik dan yang buruk, menjaga mereka dengan ilmu dan pengetahuan. bukannya merusak keyakinan dengan hal yang 'tidak sopan'.

Pelajar : sepengalaman saya, mereka yang memang mau belajar, harus ikhlas dan sabar, meminta ridha Allah dan kedua orang tua, agar dilapangkan hati dan pikiran, sehingga mudah dalam menerima ilmu. dan dengan ilmu yang dimiliki, pelajar seharusnya menjaga diri, dan bukan ber-eksperimen, terutama pada sesuatu yang ia tahu akan melanggar apa yang diaturkan pada agama dan keyakinannya bertuhan.

----

ah...
jadi bawel kesannya ya?
ini cuma obrolan yang ada dalam otak saya, dari pada jadi endapan yang tak berguna, mungkin masih ada kata yang perlu diperbaiki nantinya.
semoga bisa jadi bahan belajar dan renungan bersama.



ephy
yang lagi males dengan pemberitaan media yang tak bersahabat.


No comments:

Post a Comment

tinggalkan pesan anda disini...