Basmalah... Bismillahirrahmanirrahiim

Hope Allah always beside on me, beside on us... and blessing all we do. Because without Allah, we are nothing.
Start everything in the name of Allah.

Kunjungan

Akhirnya mendapatkan petunjuk, untuk menjadikan halaman ini sebagai ruang belajar baru antara aku dan anakku. antara Shafiyyah dan Saffanah. mari kita coba -23042013-
free counters
Blogger Indonesia

Saturday, May 26, 2012

Gadis Berkerudung Impianku


(poto pinjem dari temanku-nonik)

senyuman manis diwajah itu menyapaku
bingkainya adalah kain yang halus, sehalus hatinya yang beriman
berwarna lembut, selembut tuturnya yang sopan
garis wajah yang tegas, menjelaskan keteguhan dirinya
ekspresinya yang jujur, mengingatkanku pada Fatimah binti Rasulullah SAW


(poto dari koleksi di blog-nya dian pelangi)

setiap kali menemukan wajah itu
aku selalu teringat, seseorang yang pernah berkata padaku...

"kalau nanti, wanita yang kupinang akan seperti itu."

"seperti apa?" tanyaku

)) dia yang berhias hanya didepan suaminya, dan menunjukkan kecantikan alaminya pada semua tanpa berlebihan.
)) dia yang berbusana tanpa memamerkan lekuk tubuhnya, dan menjadikannya hanya untuk dirinya dan suaminya.
)) dia yang bicara dengan jujur, bersedekah dengan ikhlas, berlaku dengan tulus, dan tidak membuat dirinya tampak lebih istimewa dari yang ada dirumah, kepada orang lain.
)) dia mampu menyembunyikan aib dengan lisan, mata dan langkahnya.
)) dia yang mampu menjadikan kehidupan rumah tangganya miliknya sendiri.
)) dia mampu berpuasa kala berlebih, dan lebih mampu menahan diri dikala kekurangan.

aku hanya tersenyum, seraya ber-doa.

Allahumma Yaa Allah, jadikanlah semua perempuan yang ber-iman akan islam dan ber-tauhid dengan 'Laa Ilaaha Illallah' menjadi perempuan-perempuan yang mengerti dan paham, keindahan itu mutlak hanya milik-Mu.
Biarkan mereka jadi bidadari di dunia, bagis setiap lelaki yang ber-iman atas ke-Esa-an-Mu. dan tidaklah bagi mereka semua kebaikan, melainkan atas dasar iman dan islam dalam genggaman mereka.

seseorang itu melanjutkan ;

laki-laki, kadang sering memandang perempuan dari keindahan fisik, kesempurnaan penampilan, dan kecantikan yang ditumpahkan Allah pada raut wajahnya yang menggoda.
tapi bukan itu yang akan dijalani berikutnya.
)) dia seharusnya mampu menjaga dirinya, seperti menjaga keimanannya.
)) dia tidak akan bergantung pada sesuatu yang tidak dalam kuasa-Nya.
)) dia akan jadi contoh teladan bagi anak-anaknya, dan pendamping setia bagi suaminya
)) dia adalah mutiara terbaik dengan keimanan, ketaatan, ketulusan, kejujuran, dan segala kebaikan yang tidak semua orang bisa memahami itu sebagai keistimewaannya untuk menggapai gerbang surga jannah nantinya.

aku tersenyum, dan meng-amini doanya. aku berharap, dia akan segera menemukan pasangan hidup terbaiknya.

"Itu Gadis berkerudung impian-ku, Phy. kalau kamu mengenalnya, sudikah kamu mengantarkannya padaku?"

dan aku hanya bisa menjawabnya dengan senyuman dan anggukan dalam hati, "Insya Allah."



-ephy-
love today.

Kekuatan Otak

Aku pernah mendengar, kapasitas memori otak manusia, adalah seperti volume, 50 kali luas lapangan bola dikalikan 10 kali tugu monas. dan sepertinya itu adalah volume yang sangat besar.
tapi tentang pemanfaatannya, itu tergantung pada bagaimana manusianya memanfaatkan kemampuan otak tersebut.
pagi ini akhirnya aku browsing, dan mendapatkan info dari sini :

  • Otak bagian kiri
  • Otak bagian kiri kita atau bahasa ilmiahnya left cerebral hemisphere, merupakan bagian otak yang berpikir secara kognitif dan rasional. Bagian ini memiliki karakteristik khas yang bersifat logis, matematis, analitis, realistis, vertikal, kuantitatif, intelektual, obyektif, dan mengontrol sistem motorik tubuh bagian kanan.
  • Otak bagian kanan
  • Otak bagian kanan atau right cerebral hemisphere, adalah bagian otak yang berpikir secara afektif, kualitatif, impulsif, spiritual, holistik, emosional, artistik, kreatif, subyektif, simbolis, imajinatif, simultan, intuitif, dan mengontrol sistem motorik tubuh bagian kiri.
dan pagi ini aku mendapatkan satu pembuktian yang akurat.

pagi tadi aku ikut papa mengantar mama belanja, di salah satu persimpangan jalan yang cukup ramai, rombongan sepeda motor berbelok, mengambil posisi di depan mobil yang dikendarai papa. hanya dalam hitungan 10 sebuah tabrakan terjadi didepan mata papa yang sedang mengemudi. papa bisa menghentikan mobil, dengan perlambatan yang sangat akurat, sehingga tidak menabrak lagi dua sepeda motor yang saling bertabrakan didepannya, dan juga tidak dalam posisi me-rem mendadak yang membuat kendaraan dibelakang akan ikut kaget.

kehebatan otak disini, adalah, karena saat mengemudi, papa sedang mengulang hafalan ayatnya, dengan bacaan yang keras, sehingga mama yang sedang menghafal ayat itu, bisa mengikutinya.

bacaan ayat itu hanya terhenti sesaat, dan saat papa diminta melanjutkan hafalannya, setelah melewati dua sepeda motor yang saling bertabrakan (dan syukurnya hanya sepedanya yang remuk), papa bisa melanjutkan ayat yang terputus dengan lancar, dan tidak melakukan kesalahan.


lalu setelah bacaan selesai, aku menyadari sesuatu...

ketika kita sudah menghafal sesuatu, dan kita punya pengendalian diri yang baik, maka sepertinya, otak kita secara otomatis, menyetel segalanya dengan sebaik-baiknya.

keseimbangan kerja otak kiri dan kanan papa, terbukti.

dan aku tahu, kerja otakku tidak sebaik itu.

karena aku selalu saja menyerah ketika otak kanan dan kiriku tidak bekerja dengan seimbang dan bekerja sama antara satu dan yang lainnya.

aku berhenti mencoba menyetir mobil, saat setelah sekali aku hampir menyerempet sebuah mobil di simpangan jalan,

aku berhenti mencoba menghafal apa yang bisa aku hafal.

aku bisa menghafal wajah, tanpa menghafal nama orang, dan ketika aku mengingat seseorang, aku hanya bisa mengingat sesuatu yang aku inginkan dengan sangat, diatas 100%, jika kurang dari itu, maka tidak ada jejak di otakku. dan kalau sudah begitu, maka sisi otak yang lainnya tidak membantuku untuk ber-koordinasi dengan baik.

aku tidak pernah menghafal apa pun dalam hampir sembilan tahun terakhir.


dan rasanya sekarang saat yang baik untuk memaksimalkan fungsi otakku kembali. karena di usia mama yang hampir 50, mama masih bisa mengikuti kelas bahasa arab, menambah hafalan ayat-ayatnya, dan tetap menjadi ibu bagi anak-anaknya, dengan tidak terlibat emosi 'fatal' yang merusah kerja otaknya.


-review today-

ephy

Monday, May 21, 2012

Bukan Sakit Hati

apa kamu pernah mendengar kisah tentang mereka yang terluka?
apa kamu bersimpati?
tapi aku tidak sedang ingin menceritakan tentang sakit hati yang karena aku terluka....
ini tentang sesuatu yang terjadi disekitaranku dalam beberapa waktu terakhir ini.

satu

ada satu malam saat dimana aku harus menghadiri undangan pernikahan seorang teman, teman baik. tapi aku memang tidak pernah kenal dengan keluarganya. dan aku datang hanya sebagai penghormatanku pada teman baikku itu.
aku memutuskan untuk datang paling awal, masih sangat sepi. sekali pun ada beberapa tamu yang sudah menikmati sajian, aku memasuki ruang acara, melewati beberapa 'among tamu' yang hanya satu atau dua yang menyambut, yang lain-lainnya sibuk sendiri-sendiri. melontarkan senyum? tidak, mereka bahkan ngrumpi atau sibuk dengan dandanan mereka...
saat menyalami tuan rumah, aku tidak membaca kehangatan disana, aku tidak menerima keramahan yang aku bayangkan... dan bahkan, diantara keindahan yang tersaji dihadapan, aku hanya merasakan kekakuan yang... aku tidak nyaman jadinya....
saat aku sedang mengucapkan selamat ... panitia yang lain sibuk seakan tidak ada penataan waktu, mana tamu yang harusnya berfoto, dan mana yang tidak...
aku tidak ada niat ber-foto dengan pengantin, sekali pun si pengantin memintaku untuk tinggal dan berfoto, tapi si pengatur fotografer, sudah terlanjur menyeret tamu lain yang harus berfoto bersama pengantin dan keluarganya....
itu adalah pengalaman yang paling aneh dalam hidupku...
pengalaman yang membuatku merasa...
apakah resepsi pernikahan itu ajang untuk pamer? hm, aku tidak pernah berfikir tentang itu, bahkan saat aku melihat kembali foto-foto pernikahanku, beberapa sahabat baikku, dan juga relasi-relasi orang tuaku.
aku ingin sekali minta maaf pada temanku itu, karena pada akhirnya aku meninggalkan resepsinya, tidak berfoto, atau berpamitan sekali lagi (biasanya aku melakukannya jika yang punya acara adalah teman baik-ku).

dua

yang ini tentang anak SMA.
aku tidak suka membahasnya terlalu 'menusuk' tapi kali ini aku ingin malekukannya.
aku sangat ingin marah pada mereka, aku seakan tidak terima, perubahan zaman ternyata membuat anak-anak belasan tahun itu 'lupa diri'.
mereka tidak lagi malu untuk mengumbar kemesraan di depan teman-temannya, menghabiskan banyak waktu ber-2an dengan pacar masing-masing dilingkungan sekolah, atau bahkan, pulang dan sampai dirumah saat sudah lewat jam makan malam keluarga.
apa yang menjadikan kehidupan saat ini begitu rumit bagi mereka?
para orang-tua kah?
televisi-kah?
atau????

tiga

memilih sekolah,
kali ini aku ingin sedikit menceritakan, kalau aku akan segera memiliki anak asuh, atau lebih tepatnya adik asuh?
dia sangat ingin melanjutkan sekolahnya, sayangnya dia sudah tidak memiliki orang tua yang membiayai hidupnya hampir sepanjang hidupnya, dan orang tua angkatnya, sudah terlalu tua untuk mengusahakan biaya sekolahnya.
jadilah aku dan suami memutuskan untuk mencarikan sekolah yang tepat baginya.
tapi sebenarnya apa yang tidak aku harapkan disini adalah, semakin tahun biaya sekolah tidak ada yang semakin murah, setiap tahun, semuanya jauh jadi semakin mahal, uang mos, uang seragam, uang buku, dan uang bulanan, ditambah uang gedung, dan uang kegiatan ekstra...
tahun lalu adikku menghabiskan hampir 10 juta untuk semua kebutuhan persiapan sekolahnya hanya dalam dua minggu.
dan untuk mendapatkannya, usaha yang harus dikerahkan orang tuaku, sangat membuatku mengerti, tidak ada yang mudah dan murah sekarang, dan kedepan???



mungkin ini dulu untuk hari ini.

-phy-

Saturday, May 12, 2012

Just Me and Intan

- undangan pernikahan -

Kalau hari ini adalah tanggal 9 Mei, maka esok adalah hari pernikahanku....
tapi sekarang sudah tanggal 12 Mei, dan Minggu 10 Mei, sudah berlalu tiga tahun yang lalu... (2009 M)

masih jam 3 sore, ketika seseorang membuka pintu pagar rumahku, aku mendengar suara ketuk sepatu melangkah, ucapan salam, dan seseorang memanggilku, "efi..."
perempuan cantik itu menyapaku dengan senyumannya, "ini." dia menyodorkanku dua buah undangan. yang satu untukku, yang satu untuk orang tuaku. "sekalian nitip untuk mamamu, ya... lanjutin tidurmu, deh. makasih ya... " setelah mengucap salam dan dia berlalu.

aku kembali ke kamar, membuka undangan untukku, dan aku tidak bisa kembali tidur, satu, sudah terlalu sore untuk tidur lagi. dua, undangan yang kupegang membuatku kembali teringat, awal pertemananku dengan perempuan cantik yang aku kenal dengan nama Intan.


.....

upacara penerimaan mahasiswa baru 2003, semua mata mencoba untuk mengenali gadis cantik yang akhirnya terpilih untuk menerima jas almamater oleh Rektor kampusku.
semua berbisik, katanya dia dari jurusan yang sama denganku.
saat itu aku belum berteman dengan siapa pun yang satu jurusan denganku, aku tidak mengenal siapa pun, selain temanku yang sama-sama "nyasar" ke kampus ini, dan dia di fakultas yang berbeda denganku. dan pada akhirnya-pun temanku itu pindah kampus saat tahun ke-2.
usai upacara, kami berkumpul di salah satu ruang kelas di jurusan kami. dan tidak bisa ditampik, semua mata memandang gadis cantik itu. walau sebenarnya ada banyak sekali yang cantik di jurusanku.

dan ada waktu untuk kami saling menyebutkan nama, asal, dan alasan kami memilih jurusan yang satu-ini.
dan aku tau, namanya, Intan.
beberapa senior ada di dalam kelas juga, mereka dari himpunan mahasiswa jurusan, yang juga memperkenalkan diri... tidak satu-pun dari mereka yang menarik hatiku, dan yang aku inginkan saat itu hanya kuliah, dan segera lulus, atau...

dalam waktu singkat, semua gadis di jurusan ini saling memilih teman, dan lebih dari tiga puluh orang akhirnya terbagi dalam beberapa grup, yang mana setelah itu kami tampak selalu sama-sama, sampai pembagian kelompok untuk orientasi jurusan.

aku tidak terlalu ingat, dan bahkan tidak ingat betul, bagaimana aku bisa mulai dekat dan akrab dengan Intan....
rasanya seperti membuat permen...
gula, gelatin, dan air, dicampur, diaduk, dan air menguap entah kemana.... tidak ada alasan yang jelas, aku juga tidak ingat kepentingan apa yang saling mengikat kami, dan pertemanan itu terbentuk seperti permen warna-warni yang sekarang tren lagi...


dan seperti hal-nya permen manis ini, ada beberapa hal yang perlu diingat, saat kamu ingin menikmatinya.
  • jangan biarkan terlalu lama di lidah, atau akan terasa pahit di pangkal lidah saat kamu selesai menikmatinya.
atau
  • jangan lupa untuk membersihkan mulut dan lidahmu setelah menikmatinya, atau bakteri dan kuman akan menghancurkan gigmu, dan dokter gigi akan melarangmu untuk menikmatinya lagi.
pertemananku dan Intan tidak terus-menerus sejalan, pada dasarnya kami sangat berbeda, beda orientasi dalam menikmati hidup, dan terutama tentang menjalin hubungan.
jujur saja, aku tidak pernah menikmati yang namanya "pacaran".
aku dekat dengan banyak lelaki, tapi tidak ada yang kujalani dengan status serius sebagai pacar, mereka semua teman. teman kuliah, teman mengerjakan tugas, teman diskusi, bahkan juga ada teman curhat. tapi tidak satu pun dari mereka yang menjadi pacar.

tapi Intan punya pilihannya sendiri, seseorang yang dipercayanya untuk menjadi bagian masa depannya, di tahun 2003? berapa usia kami saat baru lulus SMA hari itu???

aku bukan mak comblang yang baik, tapi aku bisa mengenali seseorang dengan baik, dari suara-nya saat dia bicara, dari karakteristik yang paling mendukung di raut wajahnya. dan aku bukan penasihat yang baik sampai hari ini.

dan aku ingat, setelah banyak waktu kuhabiskan untuk mencegah Intan "Jadian", akhirnya di menelponku malam itu, setelah satu sms, "aku jadian ... "

no more words, karena malam tahun baru pun aku tidur, saat itu aku bisa kembali tidur, tapi sekarang, menerima undangan pernikahan??? setelah 8 tahun berlalu....


...

tidak semuanya dalam hidup ini manis, ada asam, pahit, bahkan asin yang meracik kehidupan ini menjadi sesuatu yang sedap dan layak untuk dinikmati.
tidak semua yang kita jalani, se-mulus yang kita inginkan, permukaan kulit yang katanya halus, bahkan wajah cantik yang sangat elok, kadang harus menerima serangan jerawat atau gigitan nyamuk, dan membuatnya terlihat tidak seperti yang kita inginkan.

ada banyak hal yang menjadikan ke-tidak-sempurna-an, terikat dalam sesuatu yang mereka katakan itu indah. bukan hanya karena sosok menawan, bukan karena riasan yang menutupi. tapi keindahan itu datang untuk menyempurnakan ketidaksempurnaan yang ada.
saling mengisi, melengkapi, dan mejadikan hal itu indah, selamanya.

itu, pernikahan, atas nama Allah SWT, atas ridha Orang tua.

tidak perlu cinta yang muluk-muluk, tidak perlu harta yang melumuri tubuh, tidak perlu yang lain...

ketulusan, keihlasan, dan keberanian untuk menjalani semuanya dengan jujur.

hanya itu, dan hal yang sama... seperti itu, pertemananku dengan Intan, masih ada sampai hari ini.

....

aku selalu dengan bangga menceritakan banyak hal tentang teman-teman ku, aku mengagumi mereka, karena bisa menerima diriku yang berbeda. aku berterimakasih para semua temanku, yang bertahan, untuk tetap berteman denganku, sekali pun aku kolot dan terlalu banyak komentar. aku akan tetap menjaga pertemananku dengan siapa pun, selama aku masih mampu melakukannya, dan aku harap itu untuk selamanya.

...

untuk Intan;
aku tidak pintar menyampaikannya dalam bentuk benda atau barang atau....
kamu masih menyimpan boneka dariku?
aku masih memikirkan kado yang cocok untuk pernikahanmu...
semoga tulisan ini bisa menjelaskan pertemanan kita.

dan untuk Mas Hanny;
jadilah imam (pemimpin) yang baik untuk Intan dan anak-anakmu kelak, jaga mereka, seperti hal-nya Intan menjaga hubungan kalian selama ini. karena kelak dirimu akan dimintai per-tanggung.jawaban untuk itu.
sekali pun aku bukan teman baik-mu, tapi aku harap, kamu akan selalu baik pada Intan, pada kedua orang tua-nya, pada saudara-saudaranya.

...

thank you....

with Love -ephy-
Barakallah alaik wa baraka alaikum ...