Basmalah... Bismillahirrahmanirrahiim

Hope Allah always beside on me, beside on us... and blessing all we do. Because without Allah, we are nothing.
Start everything in the name of Allah.

Kunjungan

Akhirnya mendapatkan petunjuk, untuk menjadikan halaman ini sebagai ruang belajar baru antara aku dan anakku. antara Shafiyyah dan Saffanah. mari kita coba -23042013-
free counters
Blogger Indonesia

Sunday, December 30, 2012

Papaku : Orientasimu yang mana?

hari jum'at yang lalu, saya ngobrol pagi dengan papa. sebagai seorang anak yang baru dalam ber-rumah tangga (baru mau empat tahun), saya harus belajar lebih banyak dari orang tua saya yang sudah 29 tahun menjalani semuanya bersama.

lebih dan kurang-nya sebuah hubungan, itu adalah kita yang menyikapi-nya. orang lain boleh ber-pendapat, tapi kita lah yang menjalani hubungan dalam rumah tangga itu.

sebuah ikatan yang dibangun, atas daras ikhlas- lillahi ta'ala, adalah pondasi. bukan semata materi dunia yang menjadi landasan keselarasan dalam hubungan yang ada.

itu titik pembuka obrolan saya dengan papa kemarin. lalu saya bertanya...

Saya (e) : bagaimana dengan teman-teman yang sudah mapan, dan masih saja memandang bahwa, "mereka belum cukup pantas untuk ber-rumah tangga?"

kata papa (p) :
pada dasarnya manusia punya dua pilihan, mau dihadapkannya dirinya pada dunia atau pada akhirat?
hanya ada dua, kata papa.

mereka yang menghadapkan wajah pada dunia, hanya akan menilai segala hal-nya dengan ukuran duniawi... bagaimana saya jadi cantik, kaya, ganteng, mapan, atau bahkan hura-hura dengan cara yang mereka pikir itu 'kasat mata' (bukan hura-hura atau foya-foya). atau pada satu titik mereka mengabaikan panggilan untuk ber-keluarga.

sedangkan mereka yang menghadapkan wajah pada akhirat, mereka akan berfikir, bagaimana saya memanfaatkan usia saya, untuk bisa menafkahi keluarga saya dengan sebaik-baiknya, karena saya ingin kelak anak-anak saya bisa menjadi pembuka pintu surga bagi saya. 

(ah, saya sulit menjelaskan detail obrolan saya denga papa kemarin.)

lalu saya ber-tanya kembali (e) :
bagaimana kemudian Allah mengirimkan jodoh pada kita?

(p) : Allah punya kehendak yang diatur-Nya sedemikian rupa, kalau kamu tau, ketika kita mendekat se-jengkal Allah mendekat se-hasta, ketika kita mendekat se-hasta Allah mendekat se-depa...
dan jika seorang hamba tidak mau meminta pada-Nya, Allah tidak akan pernah memberi apa pun... kalu saja diberi, itu mungkin untuk menguji...

(e) : meminta? apa harus dengan ber-doa saja?

(p) : doa tanpa usaha, itu sia-sia.
bagaimana bisa, dia ber-doa setiap malam, meminta didatangkan jodoh, tapi bahkan ketika dia bertemu seseorang, dia bersikap dingin dan tidak peduli?
seperti kamu, apa dulu yang kamu minta pada Allah untuk jodohmu?

(aku mengingat-ingat)
(e) : seorang yang baru, yang jauh lebih dewasa, yang menerima segala kurang dan lebihku...

(p) : apa kamu ber-usaha?

(e) : ya. walau tidak terlalu ber-usaha. aku berusaha, mengenal banyak orang baru, dan itu kemudian mengantarkanku pada jodohku. orang baru, yang tidak pernah mengenal diriku selama 24 tahun hidupku. usianya jauh diatasku, 7 tahun... dan dia tidak menilaiku hanya dari fisik, dia menerimaku hanya kerena dia yakin atas restu orang tua-nya.
karena Ridha Allah itu ridha orang tua, jika orang tua mer-dhai, Allah akan ridha...

(p) : nah, seperti itulah...
ketika mereka hanya memandang dengan doa saja cukup, tapi mereka mengabaikan tawaran-tawaran untuk ber-usaha, mempertemukan mereka ... perjodohan bukan suatu yang buruk, sayang... sekali pun orang membayangkan kisah siti nurbaya, ada banyak kebaikan jika orang tua dan Allah ridha.

(aku harus menarik nafas panjang, melepaskannya perlahan... )

(e) : tidak bisa di pungkiri, ketika saya miris, melihat mereka yang mengejar dunia, kita tidak bisa masuk dalam kehidupan mereka dengan tiba-tiba, begitu saja nylonog tanpa permisi, mengatakan pada mereka, "kamu seharusnya menikah ....."
pengalaman mengajarkan pada saya untuk tahu diri, melihat mereka yang mengejar begitu banyak impian, tapi ternyata dengan membaca al-Qur'an mereka tidak memaknai isinya....
mereka punya orientasi pada akhirat, pa. tapi menurut saya pribadi, orientasi mereka hanya dengan sholat dan membaca Al-Qur'an.

papa menjelaskan (p) : Allah memberi kesempatan pada manusia untuk berencana, melakukan semua rencananya dengan usaha yang paling maksimal. kita mungkin tidak bisa melihat usaha mereka, kita hanya penilai, dari luar... dan mungkin memang Allah belum memberi kesempatan pada mereka, karena menilai mereka belum layak, wallahua'lam.
kembali pada orientasi mereka, teman-temanmu itu, mereka merasa dengan mencapai kesuksesan dunia, mereka akan bahagia dengan cara mereka, dengan apa saja yang mereka inginkan. 
apa pun bentuk dan cara mereka melakukannya di dunia, kita tidak bisa menghakimi, karena hati mereka itu rahasia...
keduniawi-an bisa dalam bentuk apa-saja...
dan bagaimana dengan orientasimu sekarang? yang mana?

(e) : (saya masih berfikir....)
sekali pun papa mendidik saya dengan dasar agama yang sangat kuat, saya bukan seorang rohaniawan yang bisa ber-khotbah seperti apa yang papa lakukan. saya hanya bisa menyirami diri saya sendiri, dan itu sudah cukup untuk membuat saya bertahan dan menjalani pilihan hidup saya sekarang. berkeluarga, dan tidak bekerja. tapi saya tetap ber-karya, karena itu adalah salah satu cara saya menunjukkan eksistensi diri saya di kehidupan dunia yang harus saya hadapi.
saya tidak mengejar dunia, saya tidak bergumul dengan materi, dan saya tidak memaksakan diri untuk bisa menjadi satu dengan dunia yang tidak saya kenal...
orientasi itu pilihan, dan hanya dua...
sekali pun sulit memilihnya, saya tahu yang mana yang yang akan saya jalani sekarang...



*dituliskan kembali dengan bahasa saya sendiri*
ephy
-pemikir yang berpikir-



Monday, December 03, 2012

Semangkuk Cinta Sedanau Persahabatan


Lia n Faizal
Ada satu kisah, tentang apa yang mereka kenal dengan KETULUSAN yang dibagi. Aku begitu mengagumi kebetulan yang Allah ciptakan dalam hidupku. Aku bersyukur karena Allah selalu memberiku kesempatan untuk mendapatkan kejutan-kejutan manis di setiap tarikan nafas hidupku.
Aku tidak selalu beruntung, kadang juga ada yang tidak menyenangkan yang ahrus aku hadapi sebagai manusia, seperti yang lain juga. dan percikan-percikan kebahagiaan yang kadang tidak bisa aku bagi dengan mereka... harus aku tuliskan. Agar aku tidak meledak dan melompat terbang tanpa tahu dimana harus turun dan menjadi sesuatu yang menghangatkan.
Ini cerita tentang sesuatu yang terjadi tadi malam. ini tentang sesuatu yang aku rasa adalah KEMENANGAN, terletak diantara kesabaran dan ketabahan.
Aku cukup lama bertahan untuk tidak bertemu dengan kawan-kawan lama. Aku cukup banyak menghabiskan waktu hanya di rumah dan berkutat dengan interaksi dunia maya. hanya terhubung via jejaring sosial. bahkan tidak menemukan terlalu banyak pembaca yang mungkin bisa aku ajak berdiskusi tentang karyaku.
Kalau kalian membaca beberapa postingan sebelum ini, tentang seorang gadis bernama Lya. Tadi malam (02122012) dia barusan melangsungkan reepsi pernikahannya. dan aku harus meluangkan waktu yang ekstra untuk bisa hadir, karena ada terlalu banyak pekerjaan yang tak bisa aku abaikan.
Aku hadir, menikmati keramaian bersama anak dan suamiku. dan dari sekian lama aku duduk sambil menikmati hidangan. aku hanya menemukan sedikit wajah-wajah yang aku kenal dari tetamu yang hadir.
Beberapa kawan Lia yang adalah adik kelasku, ada yang hadir bersama teman, orang tua, pacar....
Setelah selesai ber-santap, sudah lewat jam 8 malam, aku berpamitan dengan beberapa orang yang memang aku kenal. aku sebut nama saja... Fatma, dan salah satu adik Lia yang sering mengantarnya kemana-mana...
Lalu, saat aku menoleh kembali ke arah ruang resepsi yang sedang ramai, untuk menemukan anak dan suamiku yang sempat tertinggal oleh langkahku, aku menemukan wajah seorang kakak kelasku.... dan ta...ra....
ternyata, dia adalah adik dari pengantin Pria....
kebetulan yang menyenangkan, dan percikan kesenangan yang tidak terkatakan.... karena adik dari kakak kelasku yang aku temui di pintu masuk, adalah kakak dari seorang teman se-kelasku waktu aku kelas 2 SMA.
Owh......
dan jadilah ada reuni sekejap. Suamiku yang sudah melangkah lebih dulu meninggalkanku yang masih ngobrol dengan teman lamaku... Nita... akhirnya tidak sempat ikut foto bersama, karena Nita berhasil menarikku ke pelaminan, mengajak foto bersama pengantin. dan aku menyempatkan diri untuk menyapa kedua orang tua Nita. owh....
sekeluar-nya aku dari gedung tempat acara... rasa-nya sungguh bahagia ini meledak.... dan bagai kembang api yang meluncur ke langit... aku menyisakan aroma mesiu.... kebahagiaan atas sebuah perjalanan hidup yang tak selalu wangi... tak selalu mudah.
dan ini-lah kisah tentang semangkuk cinta... yang tak akan ada habisnya, karena ada sedanau persahabatan yang air-nya terus bertambah dan terus bertambah... tak pernah menyusut... tak akan mengering... karena aku menjaganya, sebagai sesuatu yang berharga dalam hidupku.

Terimakasih Ya Allah... atas kejutan indah di dua desember 2012. Semoga akan ada pertemuan-pertemuan yang lebih indah dan membahagiakan, dari se-danau persahabatan yang Engkau anugerahi padaku. Amiin...


Malang, 3 Desember 2012 - pagi. 







Tuesday, October 30, 2012

Thinking what I'am Thinking - Find your Heart

pagi ini saya menemukan twitt-twitt sedih di timeline akun twitter saya.
kenapa orang2 yang saya ikuti celotehnya sedang meruntuki kesedihan mereka seputar masih jomblo, belom ketemu jodoh, atau bahkan yang lebih menyedihkan adalah mereka terkesan - seakan-akan - sedang memaki Tuhan yang adalah Maha Adil pada setiap kehidupan hamba-Nya.

seharusnya saya bisa saja tidak mempedulikan apa yang mereka celotehkan, hanya saja saya menyayangi teman-teman saya itu. sekali pun belum pernah bertemu mukua, baru kenalan ditwitter, atau bahkan mereka tidak saya kenal sama sekali. Please... kalian harus tau, kesedihan itu bukan untuk diruntuki seperti itu.

apa pun alasannya, saya sungguh tidak terima kalau ada yang memaki Tuhan hanya karena diputusin pacar, calon suami, atau bahkan teman yang gak teman sama sekali.

berpikirlah dengan pemikiran yang terbuka, janganmenutup hatimu karena dera kesedihan yang harus kamu hadapi. karena Tuhan selalu mendengarkan doa hamba-Nya yang meminta, bahkan dengan air mata.

FIND YOUR HEART (#FindUrHeart)

sebenarnya, saya punya solusi, bagi siapa saja yang mau. mudah, dan gratis. gak perlu bayar untuk sesi apa pun. ini bukan bisnis, ini adalah cara saya berbagi kesenangan untuk menghidupkan kembali duniamu yang diruntuhi kesedihan akan kehilangan atau bahkan kesunyian.
saya hanya ingin membantu, tidak ada maksud mencampuri urusanmu dengan Tuhanmu, atau mengatur masa depanmu yang sudah diaturkan oleh Tuhanmu.
aku hanya percaya, berbagi itu bisa meringankan beban. jangan kamu pikul sendiri, karena ada tempat berbagi yang selalu menyediakan ruang untukmu, untukmu yang belum menemukan hatimu.....

Thinking what I'am Thinking?

menjadi seseorang yang berarti bagi orang lain, ada dengan banyak cara...
saya menemukan Diana Rikasari yang berkreasi dengan wedges dan UP -nya, saya selalu tersenyum menemukan foto2nya di IG, atau celoteh-nya di twitterland saya....
saya mencoba berkenalan dengan Muhammad Assad yang sudah mengkaryakan beberapa buku menarik, menginspirasi...
saya berteman dengan uni Dian Onasis, dan mengagumi kegigihannya dalam menjalani bahtera kehidupan yang tidak pernah terus-menerus menyenangkan dan mudah....
saya berteman dengan Lya Firdausy, Bintang Cahya, dan mencoba menemukan mereka .... Citra Rizcha Maya, Ades Justitia, dan masih banyak yang lainnya.....
mereka yang berbagi dengan kebahagiaan, dan menghapuskan kesedihan dengan tidak menuangkan airmata... (sekali pun aku tau, air mata tak pernah sia-sia)

kalau kamu mau menemukan mereka yang aku sebut, silahkan cek twitter, blog mereka, atau bahkan di facebook?


berbagi-lah, dan jadilah seseorang yang bijaksana dalam menghadapi kesedihan, kesunyian, bahkan usia yang bertambah.

thanks to #WarungBlogger


-ephy-
dedicated to all my friend.

Saturday, October 20, 2012

[Profil Kawan] Lya Firdausy - bagian 2


Kamu bukan aku
Aku bukan kamu
Bagimu agamamu
Bagiku agamaku
-ephy- *merangkum dunia*

Ini adalah bagian kedua, berisikan pertanyaan-pertanyaan seputar Lya dan Hijab-nya.
Silahkan disimak, semoga bermanfaat.


Q : Lya, sejak kapan ber-hijab, dan kemudian berkomitmen 100% dengan hijab?

Lya : berhijab sejak  SMA, dan dr awal memang berkomitmen 100%, tpi dlm prosesnya, godaan yg dihadapi lumayan berat. Sempat nggak konsisten, dan lepas jilbab saat paskibraka th 2004, masih sering lepas pake, trus dipake lagi pas sekolah. tapi alhamdulillah semakin lama semakin dikuatin komitmennya. Dan semoga seterusnya semakin istiqomah. Aamiin.  

Q : Pilihan Lya untuk ber-hijab, tidak menghentikan keputusan Lya untuk aktif di dunia fashion, model, dan tetap melanjutkan kuliah. bagaimana caranya bisa menjalani semuanya bersamaan?

Lya : semua karena niat dan self motivation yang kuat. Ditunjang dengan dukungan keluarga tercinta, jadi semua bsa dijalani dengan santai, sesuai kemampuan, dan tidak ngoyo. Terutama untuk aktivitas sehari-hari itu harus didasari karena suka dan sesuai passion, sehingga kedepannya lebih mudah untuk mengatur waktu dan memilah antara prioritas dan kegiatan penunjang. 

Q : Komunitas, kenapa Lya memilih bergabung di komunitas Hijabers? dan apa manfaat pribadi untuk Lya, dan bagaimana itu berpengaruh dengan kehidupan pekerjaan Lya?

Lya : berawal dr sebuah kesukaan akan perkembangan fashion muslim dan hobi berorganisasi. Kebetulan aktivitas saya juga berkecimpung tidak jauh dr dunia hijab, model muslimah dan fashion, sehingga timbul keinginan untuk membentuk sebuah komunitas wanita muslimah berhijab di kota malang dimana antusiasme utk sebuah aktivitas yg berhubungan dengan hijab dan wanita muslimah mulai berkembang.  
Manfaat yang didapat banyak banget, selain sebagai ajang silaturahmi,sarana da'wah, bertukar wawasan keislaman dan tentang hijab, juga dapat mewadahi potensi diri melalui pengambangan 
divisi. Itu sangat berpengaruh terhadap pekerjaan dan kehidupan sehari-hari..

Q : Hijab adalah suatu hal yang wajib bagi seorang muslimah, bagaimana kemudian Lya menginspirasi teman-teman yang belum ber-hijab? dan bagaimana sikap dan tanggapan Lya kepada teman-teman yang belum ber-hijab? karena ber-hijab bukan sesuatu yang bisa dipaksakan, menurut kebanyakan orang.

Lya : Hijab itu sebuah kewajiban kita sebagai seorang muslimah. dan hijab adalah pilihan masing2 individu dimana itu merupakan identitas yang membedakan bahwa kita seorang muslimah. Hijab bukan merupakan sebuah lifestyle yang dengan mudah bisa dibuat untuk bahan 'ikut-ikutan trend', karena keputusan berhijab adalah sebuah komitmen antara kita dengan Tuhan. 
Itulah yang membuat saya mencoba untuk saling sharing dan mencoba untuk mengispirasi muslimah yang lain untuk menjadi dirinya sendiri dalam berhijab. Bulan karena paksaan, atau krna lifestyle. Tapi lebih kepada. Komitmen masing-masing indvidu. 
Tidak ada manusia yang sempurna, semua butuh proses, dan saya sebagai manusia juga masih berproses dan belajar untuk menjadi pribadi yang semakin lebih baik kedepannya, begitu pula kepada teman-teman yang belum berjilbab, atau ingin berjilbab. Oleh karena itu, kita harus menghargai proses mereka tersebut, termasuk proses untuk mencapai sebuah komitmen berhijab.

Q : fashion dan Hijab trend yang ada sekarang ini, cenderung dijadikan ajang coba-coba. coba-coba ber-hijab tapi hanya diatas panggung, coba-coba ber-hijab tapi nongkrong di tempat clubbing. bagaimana cara Lya menghadapi jika ada teman yang begitu?

Lya : komitmen berhijab itu adalah hal pribadi seseorang dengan Allah. kita tidak boleh men-judge sesorang hanya karena kebiasaan atau yang lain. Yang berhak hanya Allah. Yang bisa kita lakukan adalah bersyiar dengan cara yang kita bisa. Saling mengingatkan dalam kebaikan dan saling berbagi antar sesama muslimah. Kalau pun kita sudah saling mengingatkan tapi tetap terjadi seperti itu ya kita kembalikan lagi kepada Allah. 
Kita kan juga masih berproses berusaha menjadi pribadi yang semakin lebih baik kedepannya.

Q : bicara tentang kepribadian seorang muslimah, seorang muslimah harusnya mencerminkan kepribadiannya dengan hijab yang dikenakannya saat dia memutuskan untuk ber-hijab secara total (kaffah). apa Lya punya sesuatu untuk dibagi? bagaimana memotifasi diri atau membentuk kepribadian yang sebaik-baiknya untuk para pemakai hijab 'tren' saat ini?

Lya : Cara memotivasi diri, ya selalu ingin belajar utk menjadi pribadi yg lebih baik dalam segala hal. dan selalu inget dosa. Hehe.
Saat kita melakukan apapun, terkadang udah tau dosa masih dilakuin, nah apalagi dalam berhijab, klo kita ga pakai jilbab, sama aja setiap detiknya kita semakin menambah dosa yang tiap hari kita buat. 

Untuk kita yang sudah berhijab, dengan memakai jilbab, scara otomatis lama kelaman attitude kita akan terbiasa untuk melakukan sesuatu yang 'pantas' dilakukan. Justru hijab itu sebagai salah satu pengingat dan pengawas untuk proses memantaskan kita dihadapanNya. 
Begitu pula dalam berhijab, style atau mode hijab yang semakin bervariasi boleh-boleh saja kita gunakan, asal tidak bertentangan dengan syariat. Islam itu mencintai keindahan. 


>>
Oke, itu dia sedikit obrolan dengan Lya Firdausy di minggu ini. Ditengah kesibukannya yang kadang kurang terkendali, Lya masih punya kesempatan untuk menjawab pertanyaan, bahkan ada beberapa waktunya yang diluangkan untuk membantu menjawab pertanyaan teman-teman yang ingin menjadikan Hijab sebagai tema tugas akhir, makalah komunikasi, atau bahkan beberapa pertanyaan berkaitandengan trend fashion hijab.

Semoga gak bosan membacanya, kali beriktnya bagi teman-teman yang ingin mengajukan pertanyaan, dan di post pada tulisan berikutnya, silahkan e-mail ke saffanah.tsabita[at]gmail[dot]com atau bisa juga tinggalkan ‘pesan’ di kotak pesan Paradise Fashion Gallery di Facebook [www dot facebook dot com / Paradise.LyaFirdausy] ; dengan judul atau hastag ‘Ngobrol dengan Neng Lya

>>
poto dari fb Lya 'berdiri 5 dari kiri'


-bersambung-


Tuesday, October 09, 2012

[Profil Kawan] Lya Firdausy - bagian 1


Manusia dan kehidupan, adalah warna pelangi di langit biru seusai hujan.
Tiada kesempurnaan dan keindahan, jika bukan Allah yang menciptakan.
-ephy-

[Profil Kawan] Lya Firdausy : Antara Hijab, Pribadi, dan Muslimah.

Saya sudah menjalani kehidupan selama 27 tahun, dan berteman adalah bagian menyenangkan dari perjalanan kehidupan yang saya lampaui. Tahun ini saya punya seorang kawan baru, Nuzulia Firdausy. Dalam suatu kesempatan, saya berkenalan dengan seorang gadis cantik yang tidak pernah tahu kalau saya adalah kakak kelasnya. Saya mengingat wajah Lya –begitu dia disapa- sebagai salah seorang adik kelas di SMA Negeri 3 Malang, beberapa tahun silam.

Lya adalah seorang gadis yang bertransformasi, dari seorang gadis, yang menurut pribadi saya, biasa saja. Menjadi seorang public figure, menarik hati, dan cukup banyak diperhatikan, begitu dia menyelesaikan masa SMA-nya.

Lebih dari lima tahun lalu, saya menghadiri sebuah orientasi mahasiswa baru, dan menemukan wajah Lya diantara barisan peserta. Ternyata kami mempunyai minat yang sama di bidang perancangan dan perencanaan. Hanya saja, waktu-waktu itu saya lewatkan tanpa pernah mengajak Lya berkenalan secara personal. Dan di tahun 2012, pada suatu kesempatan yang berbeda, pada akhirnya saya berdiri dihadapan Lya dan memperkenalkan diri sebagai kakak kelasnya. Dia bilang, dia ingat wajah saya, tapi dia tidak tahu, dimana pernah bertemu saya sebelumnya. Dan dari pertemuan di bulan Mei 2012 itu-lah, saya memulai pertemanan baru dengan seorang Lya, yang kadang menjadi autis –seperti kebanyakan orang- saat sedang sibuk dengan ‘gadget’nya. 

Kesempatan yang tidak datang dua kali ketika sebuah pertemanan itu diinginkan, tidak perlu terlalu banyak rencana yang berelbihan, saya menjalaninya saja. Itu rasanya seperti melewati sebuah celah diantara daun pintu dan bingkainya. Dan bulan berikutnya saya mengajukan beberapa penawaran kepada Lya. Gayung bersambut, dan sebuah pertemanan dimulai. Saat saya menuliskan kalimat ini, Lya masih memegang posisi strategis sebagai seorang Presiden sebuah komunitas perempuan ber-hijab di kota kelahiran saya, Malang.

Saat ini, kalau anda berkeliling kota Malang, atau mungkin ke beberapa tempat pusat perbelanjaan dimana ada terdapat toko hijab atau busana muslimah, maka mungkin akan menemukan wajah Lya di salah satu sudutnya. Wajah Lya juga kerap muncul di beberapa kegiatan para pengguna Hijab antara Jakarta atau Malang untuk saat sekarang ini. Dan kalau saya ditanya tentang Lya, Lya adalam seorang gadis dengan banyak bakat yang membuat saya berminat untuk menuliskan profilnya di halaman saya ini. Sebagaimana sebuah pertemanan, kadang kita butuh ruang yang memperjelas posisi dimana kita berdiri, begitu juga antara saya dan Lya. Antara seorang yang dipandang dan memandang, dan disinilah saya mencoba mencuri sedikit profil Lya, untuk dibagi pada teman-teman yang ingin juga mengenal seorang pribadi muslimah berhijab, dan punya karya.

-bersambung- 

Friday, August 10, 2012

Ayah, Suami, dan Lelaki

Wedding cake (dari sini)

Beberapa hari yang lalu, aku "konsultasi" dengan seorang sahabat, dia dokter, isteri, ibu, dan juga dosen disalah satu universitas di Malang.
usia kami sebaya, hanya selisih dua minggu ulang tahun kami. sama-sama ber-zodiak aquarius, anak pertama, dan sama-sama "keras kepala".

kami diskusi tentang banyak hal, tapi yang ingin aku tuliskan disini, mungkin adalah salah satu hal sensitif, dalam bentuk "kritik" pedas, tajam, dan menyayat pembuluh darah menuju ke-hati.

tapi aku berusaha menggunakan kalimat dan pilihan kata paling baik yang aku punya.

kalimat awal dari obrolan "konsultasi"ku kemaren adalah:
"apa kamu pernah bertemu, perempuan, tidak menikah, hamil, punya anak, dan membesarkan anaknya sendiri?"

usia pernikahan kami masih sama-sama sedikit, anak baru sama-sama satu. tapi yang membedakan kehidupan kami hari ini adalah, sahabatku itu bekerja, kuliah lagi, dan mengurus anak dan suami. sedangkan aku, adalah ibu rumah tangga yang masih mencari kesibukan agar tidak terlihat seperti pengangguran.

sahabatku bercerita, masa sekarang ini, perempuan yang memiliki anak, mereka yang melakukan "hubungan" tanpa pernikahan, punya anak, dan membesarkan anak mereka; atau yang menikah hanya untuk status si anak...BANYAK.
"gak usah kamu hitung pakai jari." itu komentarnya.

awalnya aku cukup tidak percaya, kenapa mereka menyia-nyiakan hidup, dengan melakukan "hubungan" dan melahirkan anak-anak tanpa ayah, hidup tanpa suami, dan mencoba menjadi "single fighter" tanpa sosok lelaki.

Ok-lah, mungkin bagi mereka yang ber-aliran "free is the best" menganggap aku adalah manusia kolot dari jaman purba, yang bergantung pada kekuatan lelaki, tapi itu percuma saja. karena pada KODRAT-nya, manusia diciptakan untuk saling berpasang-pasangan (tidak termasuk dalam kategori ini homo dan lesbi).

tapi, perlu disadari...
ada sesuatu yang hilang nanti, pada kehidupan anak-anak itu nantinya.
anak-anak tanpa Ayah, anak-anak yang hidup hanya dengan sosok Ibu, tanpa Suami.
tidak ada seseorang yang mereka jadikan pemimpin, tidak ada contoh lelaki yang patut dicontoh dan diteladani...
dan ketika mereka menemukan teman nanti, ada yang akan bertanya...
"nama ayahmu siapa?"
"ayahmu kerja dimana?"
"kamu pergi jalan-jalan sama ayahmu, gak?"
dan lain sebagainya....

itulah ke-sia-sia-an yang mereka pilih...

mungkin saya gak bisa dibilang feminis, tapi yang pasti... kehidupan perempuan, pasti butuh Lelaki. tetapi lelaki seperti apa???

aku punya pilihanku >>disini<<

setiap perempuan punya hak memilih, menentukan pilihannya dari awal...

bagiku, Lelaki yang 'sekonsep' dan 'sebahsa' itu lebih mudah. sekonsep dalam rencana membina rumah tangga, dan sebahasa dalam menjalankan perintah tuhan dan agama.
"it's easy."

aku tidak tahu, kenapa juga sekarang ini, begitu banyak yang "memudah"kan pernikahan dan perceraian.
temanku yang lain bercerita, dalam setengah tahun, hampir 4000 kasus perceraian di satu kantor pengadilan agama... 
kalau diseluruh negeri?

kalau mereka bilang, Lelaki punya kuasa?
Tuhan memang menciptakan mereka seperti itu; berkuasa, memimpin, dan selalu dijadikan pemenang. walau pun sebagai perempuan, kita juga punya hak; hak untuk tidak disakiti, hak untuk dinafkahi, dan hak untuk dipelihara sampai mati (jangan diartikan pada konotasi negatif).

lalu, kenapa harus ber-cerai, ketika memang pernikahan itu masih sangat muda?
banyak orang tua kita yang hidup di jaman dahulu, hidup pas-pasan, tidak kenal internet ataupun bbm, mereka bisa hidup cukup, mereka bisa mempertahankan rumah tangga mereka walau hanya ada tungku.

ujian bagi perempuan sekarang, dunia yang luas dan hanya jadi selebar layar ponsel. menemukan banyak pilihan dengan beragam godaan materi. dan katanya... itu adalah penyebab 'tren' perceraian sekarang ini.

Apa itu yang harus jadi pilihan???

hasil "konsultasi" kemarin, mengarah pada kesimpulan ;

  • jangan mengorbankan diri menjadi 'single fighter' atau 'single parent' sekalipun dalam pernikahan ada selalu banyak airmata dan sakit hati. karena masa depan pasti lebih baik kalau kita mau bersabar dan tetap berusaha.
  • jangan berfikir 'perceraian itu mudah', karena jika ada anak-anak dalam kehidupan keluarga kita, maka orang tua adalah contoh. orang tua adalah teladan. jangan memberi contoh yang tdiak baik, kalau kita menginginkan anak-anak yang baik pada kita kelak...
  • kehidupan yang lebih baik, bisa kita hadapi berdasar pada ; percaya, amanah, dan pendidikan ber-landaskan AGAMA. karena percaya menjadikan kita orang-orang yang amanah. dan pendidikan ber-Agama, menajadikan orang-orang yang percaya dan amanah.
mungkin itu isu sensitif yang saya ingin tuliskan hari ini, karena kalau ditanya, 'ada apa?' 
sebenarnya saya sedang sakit hati.
sakit hati karena menemukan beberapa 'kenalan' saya, membanggakan kehidupan mereka sebagai perempuan, ibu, tapi tak ber-suami.
entahlah, apa mereka pernah menikah atau tidak...
tapi yang pasti, semoga tulisan ini bisa menjadi sumber inspirasi, landasan instropeksi diri kita semua.


salam, dengan penuh doa
'semoga Allah menjadikan keluarga kita permata yang menyejukkan jiwa'

-ephy-
a Mom, a Wife, a Woman

Thursday, August 09, 2012

Memasak untuk siapa?

(masakan iseng-iseng ; tahu + sosis & bakso)

Pagi...
Masih pada puasa?
ya, ya, ya...
mestinya kalau lagi puasa, yang dibahas bukan makanan.
Tapi karena semalam ada yang ngajakin ngobrol soal makanan anak...
aku jadi pengen menulis sesuatu... tentang makanan dan masakan.

Semalam ada yang tanya, apa Saffa susah makannya?

Saffa, sebenarnya temasuk golongan anak yang sangat mudah menerima menu makanan, apa saja.
tidak terlalu pemilih, tapi mood sangat mempengaruhi volume dan intensitas makan Saffa.

Kalau lagi suka, kadang Saffa bisa minta makan sampai 5 kali sehari. tidak termasuk snack dan sereal favoritnya.
dan itu sering kali terjadi kalau Bunda yang masak dan memasak masakan kesukaannya.
Ikan, Tahu+Tempe, atau masakan berkuah.

Saffa juga termasuk penggemar sayur ; Sop, Sayur asem, sampai tumis-tumisan ; yang paling sering jenis sayurnya ada : wortel, kacang panjang, brokoli hijau & putih.

Jadi, apa yang kadang beberapa ibu keluhkan tentang sulitnya anak makan; menurut saya ada beberapa faktor penyebab.

pertama, Ibu atau ayah, harusnya memberi contoh, memotifasi dengan ragam cara mengolah makanan yang kurang atau tidak disukai anak. kalau si ibu-nya sendiri 'ogah' makan sayur, gak mau memasakkan dengan cara baru atau menyesuaikan dengan kegemaran anak, maka akan tentu sulit mengajarkan anak makan.

ada yang bilang, 'anak saya kalau makan ayam goreng, suka kremes-nya aja'
sesuatu yang bisa dimodifikasi dengan kremes ayam goreng, yaitu dengan menambahkan sayuran kering (bubuk bayam dan sawi ; bisa didapat di supermarket atau kalau mau bisa mengolah sendiri dengan membuat keripik/kerupuk)

ada juga yang bilang, 'anak saya selalu marah kalau ada daging di makanannya.'
cara yang berhasil yang saya kenalkan pada Saffa, adalah dengan mengajaknya memasak, mengajari-nya mencicipi beberapa bahan, dan menunjukkan pada Saffa hasil akhir yang menarik dan lebih lezat setelah diolah.

kedua, anak yang lebih suka makanan dari restoran, atau lebih suka makan diluar dari pada dirumah. bisa dimotifasi dengan mengajaknya, membandingkan hasil masakan dari restoran, dengan masakan si bunda.

seperti saffa, saya menemukan dia tidak suka sesuatu yang tidak gurih atau tidak memiliki rasa yang kuat. maka saya mencoba memodifikasi saos dengan mayonise. atau kadang saya mengolah wortel dan tomat dalam bentuk salad ala jepang.

kalau makan diluar saffa suka memilih makanan berkuah, dan dia kurang suka dengan jenis nouget atau makanan yang dibalut tepung panir. jadi untuk olahan gorengan, saya lebih suka menawarkan Saffa bentukan ote-ote ; biasanya isiannya saya ganti mulai dari bayam, sawi hijau, sawi putih, dan kecambah; kadang juga diisi ikan, bakso atau udang.

jadi... untuk siapa bunda memasak, maka yang dituju pasti akan menemukan kegemaran lagi dalam menikmati masakan bunda.

'jangan protes kalau tidak ingin di protes' 
itu prinsip sederhana saya. dan memasak apapun ajak anak untuk mencicipi saat memasaknya.

Sekian.
bunda saffa

Monday, July 30, 2012

Untukmu Surga Ketika Kau Ikhlas

aku mencari kalimat yang tepat untuk membuka cerita ini.
aku sedang flu berat, dan kepala sedang tidak seimbang, ketika aku mendapatkan satu pesan dari temanku ; Innalillahiwainnailaihirajiun.....
dan semua kantuk, sakit kepala, juga banyak hal yang membuatku ingin terus tidur.... pergi.
Anak yang baru dilahirkan, seorang bayi yang masih suci, putra dari pasangan teman masa kecilku. dipanggil Allah, begitu saja.... tanpa ada sela, dimana seharusnya Ibu-nya sempat memberinya kebahagiaan dalam timangan yang panjang. dalam pelukan kasih dan air susu yang membuatnya tumbuh dan besar...

aku sudah beberapa kali menerima kabar kematian bayi, baik yang akan lahir, atau yang baru saja lahir. beberapa tahun lalu kakak temanku, saat itu aku belum menikah. lalu ada teman yang kukenal di blog, dia mengandung anak kembar, salah satunya meninggal saat masih 7 bulan kehamilan, dan si ibu harus berjuang untuk mempertahankan satu lagi anaknya.
saat anakku belum setahun, aku bertemu dengan temanku yang menikah sebulan sebelum aku menikah, anaknya juga meninggal saat baru dilahirkan. dan saat anakku sudah satu tahun, seorang rekanan dimasa kuliah dulu, hanya satu malam sempat menggendong anaknya.
dan kali ini, temaku waktu masih kecil. mereka adalah pasangan baru, baru menikah setelah baru bertemu lagi saat reuni SD tahun 2009 lalu.

aku tidak tahu harus berkata apa, aku tidak mengerti bagaimana seharusnya aku bersikap atas kejadian ini. tapi aku selalu mengingat sebuah kisah yang patut jadi pelajaran bersama.

Rasulullah, kehilangan anak-anaknya diwaktu kecil, anak-anak laki-laki yang diambil Allah, tanpa diberi kesempatan untuk jadi besar dan dewasa.
Allah juga mengambil banyak anak perempuan Rasulullah, tanpa memberinya kesempatan untuk memiliki keturunan lagi. dan Allah hanya menyisakan Fatimah RA, untuk memberi Rasulullah keturunan dan berikutnya-dan berikutnya.

sesungguhnya, Allah tidak akan memberikan beban atau kehilangan, tanpa memberi imbalan dilain hari. ada sebuah janji yang kasat mata, kelak... bayi-bayi suci itu, anak-anak yang tidak berdosa itu, akan menjadi pengawal, menjemput setiap keihlasan dari orang tua mereka... untuk menuju telaga Al Kautsar, dimana telaga itu berada di padang mahsyar, memberikan kesempatan bagi mereka yang meminumnya, tidak lagi memiliki rasa haus untuk selama-lamanya.


dan bersabarlah engkau wahai teman dan sahabatku, iringilah mereka yang perdi dengan keihlasanmu, dengan doa yang tiada henti, agar kekuatanmu untuk ikhlas dan bersabar, kelak akan digantikan Allah dengan surga di hari pembalasan nanti.

aku tidak tahu bagaimana harus memulai, tidak juga tahu bagaimana harus mengakhiri.
tapi dari pengamatanku, Insya Allah. Allah pasti mengganti mereka yang pergi, Allah akan menghadirkan mereka yang pantas untuk dijaga setelahnya, berikutnya.... dan...
janganlah bersedih hati hingga melukai diri.
Semoga Allah menjaga kita selalu, selamanya.

dengan doa dan cinta
-ephy-

Saturday, July 28, 2012

aboutmeandfriend

Kadang aq g sabaran bAngEt jadi teman, suka maksa2 biar dpratiin. Hebatnya aq blm nemu tman2 baikq d twitter.


; dari mereka yg 'nempel' g ada satu pun yg sempat berkicau dsini. Nisa' Deena Aul Fara Putri itu mrk yg top5 n g ad dsini


tapi ad jg yg lain yg ad dsini. Salah1ny adl yg aku kenal wkt SMA. Dan jg bbrapa tman jadul yg jauh2 mrantau.


adl 1diantara perantau yg msh eksis n punya bnyk follower dsini.


Teman itu menyenangkan, wlopun dia menyebalkan, kadang. Tapi menemukan teman baru jg mengasyikkan. Seperti, salah1ny.


Dari komunitas n perkumpulan spt atw saya jg jd punya tman baru wlopun blm prnh ktmu.


Seperti dan jg yg saya kenal d komunitas2 td.


Aq adl penggemar 'teman' dlm makna sbnarnya. Dan masi sdg mcoba btman dg org2 yg saya 'suka' dlm arti sbgai 'penggemar'


Termasuk dlm kategori yg ingin aq ajak berteman n blm sukses dan bbrp yg lain


bersambung....





; teman, aq g terlalu bergantung dg teman. Tp aq sgt senang, ketika aq n temanq bisa saling memanfaatkan unt kebaikan


Sekalipun kdg terkesan terlalu 'mutualisme' tp menyenangkn skali ktika temanq mnjdiknq tolak ukur kbaikn yg dia punya.


Skrg mari kita tanya ke ; "kebaikan apa yg kmu dptkn dg brtman dg aq yg super 'nyleneh' ini?"


Atau tanya aja k ; "hal apa aj yg pernah kmu lakukan unt mematahkan argumenq wkt d organisasi dlu?"


G slamanya mjd temanq itu 'senang' ad jg dr mrk yg sering patah hati, krn aq brubh jd 'penyamun' saat mrk mau aq jd 'peri'


Khidupan mgjarkanq, teman adl hadiah tbaik dlm pjalanan d kgelapan dunia. Ktika smua hny punya lilin, mgkn kamu bs jd obor


Teman adl yg g bisa kmu dptkan 2x. Krn stiap pribadi mmiliki keindahanny masing2.


Dan teman, skalipun dia menyebalkn, slama dia bukan PENGKHIANAT! Akn tetap berharga.


Bagaimana pndapatmu? Apa kamu masih jd temanku? Itu terserah padamu. Krn aku akn tetap jd aku. Sampai aku tak mampu lg.


.fin.


twitter ; July 27th 2012

-phy-

Thursday, June 07, 2012

Bukan Salah Mereka

bekas sisa tusukan infus..... di tangan kananku pagi ini (7/6/2012)



Ini adalah sesuatu yang tidak menyenangkan yang terjadi kemaren (6/6/2012)
bukan tanpa alasan, ketika adikku yang bontot lagi pengen cemilan pedas ini, dan aku meng-amini untuk beli-beli.
dan kemaren pagi, aku sarapan cemilan ini dengan semangat!
hm, padahal sehari sebelumnya aku barusan puasa, dan dihari aku beli cemilan ini, aku baru menghabiskan dua botol yougurt yang yummy...
memang dasarnya perut yang bermasalah, memang dasarnya sistem pencernaan sudah terkontaminasi.
setelah paginya sarapan cemilan super pedas ini, siangnya suami minta sambel goreng yang juga 'mak-nyus'!!!!
jam satu siang pergi antar suami, selanjutnya beli jus...
strowberry!!! + mangga!!! dan asam lambung MELEDAK!!!
perut sebah, dan sekalipun sudah dikendalikan, tidak bisa mengalahkan ulu hati yang sudah mengembang seperti kerupuk digoreng!

dan jam 8 malam lewat, aku terbaring di salah satu bed IRD RS yang ada dikotaku!

dan pada dasarnya, manusia gak ada yang suka menahan sakit, apa lagi kalau tidur salah, duduk juga salah...
akhirnya dokter menyarankan untuk menghabiskan 2 ampul infus, karena aku sudah terlanjur dehidrasi, dengan tensi darah 80/60 !!!

mestinya harus opname, kata si perawat.... tapi dengan sungguh-sungguh memohon...
akhirnya, setelah dua ampul habis, aku sudah baikan.

lalu? kapok?
JELAS!!!
gak usah ditanya lagi bagaimana rasa sakitnya menghancurkan sampai ke tulang-tulang.
gak usah ditanya lagi bagaimana sedihnya hati ketika harus membiarkan gadis kecilku bertanya, mana bunda, mana ayah? pada sang oma...
hm.. belum lagi efek tubuh lemas, dan sariawan....

jangan coba-coba kalau kamu punya sakit lambung!
jangan coba-coba kalau kamu tau itu bisa membunuhmu....

enak siiiih memang...
siapa juga yang gak suka?
apa lagi maniak sambal dan semua yang berbau pedas seperti aku?!!!

tapi jangan sampai kamu mengalami hal yang sama seperti yang aku alami semalam.
syukurnya dokternya baik, mau mengabulkan permintaanku untuk tidak opname....

selanjutnya, biar ini jadi pelajaran bersama.


salam
-ephy-