[ephy] Tentang Perempuan dan Mengalah

ada satu cerita dalam satu minggu perjalanan hidupku...
dimana aku sangat sulit untuk segera tertidur lelap ketika mengingat seorang teman, seorang teman yang sedang berharap datangnya jodoh.

ini tentang perempuan, yang aku beri nama Lady. seorang yang kesan pertamaku padanya adalah seorang yang sangat menyenangkan, semenyenangkan ia menyapa putri kecilku dan mengajaknya untuk bermain. merelakan ponsel pintarnya untuk di otak atik anak cerdas seperti Saffa.
kebanyakan perempuan single seusia Lady, hidup dengan banyak rahasia. tidak ingin orang lain tahu bagaimana ia menghadapi kerasnya hidup, dan menjaga diri. menenggelamkan diri dengan kesibukan gadget dan dunia maya. tapi Lady tidak.



dia adalah seorang perempuan yang tahu mana yang baik dan mana yang tidak untuk dirinya, hidup berkelebihan bukan serta merta ber-foya-foya. tapi dia juga tahu bagaimana bersyukur dan menyenangkan orang-orang baik disekitarannya, sekalipun tidak semua orang sejalan dengannya.

aku belajar banyak dari pertemananku dengan Lady, sebagai seorang ibu muda yang memandang gadis single yang berani bertarung, kesan baiknya yang dihadirkan Lady adalah, dia begitu taat pada sesuatu yang menjadi pedomannya. walau belum terlalu sempurna, tapi mana ada manusia yang langsung sempurna, selalu ada kekurangan, tapi bukan berarti kekurangan tidak bisa diperbaiki.

dalam satu bulan terakhir, aku banyak memikirkan tentang sosok yang diinginkan Lady untuk menjadi pendamping hidupnya, dengan trauma masa lalu, dan kondisi keluarga yang selalu jadi pertimbangannya dalam memilih jodoh, aku bertanya pada sekitar, dan aku mencari tahu tentang beberapa lelaki yang juga sedang mencari jodoh, dan aku mendapatkan sosok seseorang yang menarik hati untuk aku perkenalkan pada Lady.

tapi sebelumnya, aku menulis surat pada Lady, tentang bagaimana perempuan dan mengalah.

saat ini, terlalu banyak perempuan yang tidak mau mengalah, dia tidak mau dipilih, dia maunya memilih. tapi ketika ia tidak mendapatkan yang jadi pilihannya, perempuan itu menjadi patah hati dan stress. dan ketika perempuan menjadi seperti itu, bagiku, perempuan itu sudah kehilangan kekuatannya.

dimataku, perempuan adalah mahluk yang paling pandai mengalah, "Mengalah untuk menang" itu istilahku. dia mengalah bukan karena kalah, tapi perempuan mengalah, karena dia tahu tidak perlu ada pertumpahan darah, atau keributan kecil sekalipun dalam pertentangan yang dihadapinya. itu adalah kekuatan perempuan menurutku. begitu juga dalam memilih jodoh.

perempuan diberi hak untuk menyampaikan kriteria dan keinginannya, tapi, siapapun yang dikirim Allah, itu pasti akan jadi yang terbaik, dan seorang perempuan, dia juga mau harus mengalah dengan apa yang sudah Allah pilihkan baginya.

aku mengalami banyak hal sebagai pembelajaran bagi hidup, terutama setelah aku berumah tangga. dan mengalah adalah salah satu jalan dimana aku bisa mengenal bersabar, percaya, dan bertawakkal dengan apa yang Allah tetapkan sebagai jalan hidupku. bukan berarti menyerah, tapi mengalah itu adalah merelakan yang  kita tahu, akan jadi lebih baik kemudiannya.

kali ini untuk temanku Lady, semoga kamu bisa mengerti dan memahami isi suratku. dan aku akan berikan waktu satu minggu bagimu. semoga kamu bersedia menerima tawaranku. karena aku percaya, Allah akan selalu menunjukkan jalan yang terbaik. pilihan yang benar, sekalipun sebenarnya kita tidak memilih.


itu dulu...
salam sayangku.
-ephy-