[ephy] Orientasi Ketuhanan

Kalau sudah ketemu papa, pasti saja ada obrolan tentang agama, Alhamdulillah.. itulah nasib anak dari seorang ustadz yang hidupnya hanya untuk agama dan keluarganya.

Kemaren aku baca cerita di salah satu halaman online, tentang kehidupan Soekarno di akhir masa hidupnya yang menjadi tahanan negara,padahal seluruh hidupnya untuk bangsa dan negara, berdasar pada jiwa nasionalismenya yang meng-akar. Kesejahteraan tidak didapatkan Soekarno, menurutku.



sedikit cerita yang lain, ketika aku membicarakan hidup dengan papa, pada akhirnya kami memakai kacamata yang sama, kacamata pandang dari sudut agama. bagaimana iman, atau keyakinan kita ber-agama, ber-tuhan-lah yang memberi kita kelapangan akan banyak hal.

tidak mudah memang, meyakini bahwa Tuhan selalu punya jalan yang mengejutkan, ketika kita yakin kemudahan-kemudahan-Nya diberikan pada kita, bahkan hanya karena usaha kecil kita yang kita niatkan atas nama Allah.

Menata keimanan itu juga harus dengan sepenuh hati, menjalaninya dengan komitmen. hal prinsip yang paling sederhana, kata papa, yang perlu 'kamu' yakini adalah : ketika kamu tidak menunda shalat, terdengar adzan dan langsunglah berangkat untuk bersujud... sungguh, Allah tidak akan menunda apa pun yang menjadi hak-mu di dunia.

itu pengetahuan yang butuh lebih dari sekedar keyakinan untuk bisa menjalaninya dengan konsisten, sehingga tidak akan ada kata 'kekurangan rezeki' dari mulut manusia.



saat ini,banyak manusia menghadapkan orientasi ke-tu-ha-nan-nya pada dunia. di bantai kerja, menghabiskan banyak waktu demi materi duniawi, tapi melalaikan Tuhan. sungguh... Allah selalu punya cara untuk memperingatkan manusia-manusia itu...

jadi?
Orientasikan Ketuhananmu pada Tuhanmu, jangan ganti wujudnya pada yang lain.... OK.




-ephy-
yang sedang berfikir