[ephy] Catatan Hati

Beberapa hari tidak memposting tulisan, saya mencoret dibanyak lembar kertas. Terutama tentang apa yang memenuhi otak saya selain tentang gadis cantik kecil saya yang baru saja menemukan kelompok bermain.
Urusan rumah tangga tetap jadi prioritas, maka dari itu saya sedikit mengabaikan menulis di blog, dan memindahkannya pada beberapa lembar kertas yang jadi korban kegatalan jemari saya.

Kata-kata terus saja menari dan ide-ide berlarian kian kemari. Sama rancaknya dengan keaktifan puteri kecil saya yang mulai berteman. Kesibukan tiada tara ini menghabiskan lebih banyak energi dari pada biasanya. Tapi saya tidak mungkin berhenti. Saya hanya ingin menjadi lebih baik dari hari kemarin. Dan butuh kerja ekstra untuk bisa menggapainya.

Jujur saja, saya bukan seorang dengan kapasitas tenaga berlebih saat ini, jadi membagi waktu dan memprioritaskan apa yang jadi kewajiban dan tanggung jawab saya, adalah yang utama.

Mungkin tidak lagi perlu berkeluh kesah disini, toh waktu terus saja berlari...

___

Kembali pada kisah yang sedang kuikuti, hm... masih ingat Lady?
Ya, ini adalah hal yang cukup sulit bagi saya untuk dihadapi sendiri. Karena ternyata manusia punya keberagaman yang sangat ekstrim. 
Pada awalnya, saat saya mengenalkan Lady pada Mr.Sun saya berharap dia tidak akan mempertimbangkannya 10ribu kali. Karena dia percaya pada yang saya sampaikan, karena Lady mau terbuka dan bersikap jujur pada saya.
Saya pikir, dia akan menerima semuanya tanpa kecuali. Tapi tidak aada hidup yang tidak pakai 'kecuali', dan memang sekalipun saya menjelaskan pada Mr.Sun segala kebaikan yang dilakukan lelaki itu tidak serta merta memikat Lady.

Hahahaa.... saya terlalu jujur, Lady pasti akan mengatakan yang sama.
Tapi penolakan demi penolakan, juga fokus hati dan pikirannya yang tidak tertuju pada Mr.Sun, menjadikan saya harus mengatakannya disini, "Jangan terlalu menyiksa diri karena mimpi-mimpi indahmu."

Sedikit yang saya tulis untuk Lady, tapi saya belum menyerahkan tulisan ini padanya.

Aku mengenalkannya padamu, karena aku berharap kamu atau pun dia akan mencoba saling membuka diri.ya, mengawali sebuah hubungan baru memang tidak pernah mudah. aku pernah mengalaminya. Gengsi, malu, ragu, bahkan kadang hadir rasa takut karena khawatir yang berlebihan.aku memahami, diantara kalian berdua belum ada keyakinan. kalaupun ada kemauan, itu masih dikalahkan oleh keraguan.

Jadi, mungkin saya harus lebih bersabar. Ekstra dingin menghadapi lebih banyak penolakan. Entah dalam mimpi semalam atau memang pada kenyataan, aku mendengar seorang bicara padaku, "penolakan itu menyakitkan, tapi itu tidak seberapa dari pada ketika kamu diabaikan."

dalam satu sketsa cerita yang aku miliki, aku meyakini banyak hal yang terdengar mustahil jika diceritakan. Tapi setiap Kisah memiliki masalahnya masing-masing. Tidak mudah, seperti saat menyadari ada satu noda di baju putih tercinta kita. selalu ada usaha untuk menghapus noda itu. dan rasa menyesal yang berlipat karena telah merusak ke-bersihan warna putihnya yang kita sukai.

hari ini, saya memulai untuk menjadikan separuh otak saya bekerja seimbang. kadang kita memang harus mengabaikan rencana-rencana tambahan yang tidak sangat dipentingkan. dan bagaimana caranya, saya masih belajar mengendalikan diri. saya tidak ingin jadi seorang yang dipenuhi dengan harapan-harapan fantasi.

bagi Lady mungkin ini tantangan terbaru dalam memaknai apa yang saya katakan padanya sebagai 'perubahan besar'. waktu berikutnya, siap atau tidak siap, dia akan mendengarkannya langsung dari saya. "Kegalauanmu harus segera diakhiri, kawan."


Baiklah, sekarang hari Jumat. dan saya membuat dua post berbeda dalam kurun satu jam kehidupan saya setelah subuh.
Saatnya kembali ke urusan rumah tangga.





Salam peluk, untuk Lady.

-ephy-