[ephy] Bagiku Bagimu

ini mengganggu, sungguh.
aku tidak bisa diam saja melihatmu seperti itu.
apa memang harus aku lakukan semua cara?
tapi rasanya tidak perlu.
aku mau kamu yang menegaskan.
aku mau kamu yang menetapkan pilihan.
aku memegang kata-katamu, sebagai janji bagiku-bagimu.



sudah dua bulan, dan aku rasa proses ini masih berjalan.
aku tidak ingin mendesakmu, aku rasa itu bukan cara yang baik untuk katakan 'aku menginginkanmu hingga akhir hayatku.'
dari minggu ke minggu yang berlalu, aku meyakinkan hatiku, kalau kamu adalah paket eksklusif itu.
ya... 
bagaimana mungkin tidak, aku yang buruk dan terpuruk ini, dikagumi oleh seseorang sepertimu. 
yang walaupun tidak tampan, tapi adalah seorang yang paling serius menghadapiku hingga hari ini.
orang yang mau mendengarkan kisah hidupku, dan memaafkan masa laluku, bahkan sebelum aku melakukannya pada diriku sendiri.

aku pun begitu, aku merasa tersanjung dan berani memaafkan diriku akhirnya. karena aku mencoba percaya, sayang dan kasihmu itu tulus. kejujuranku kamu balas dengan ketulusan yang mungkin tidak bisa aku skalakan.
dan walau kamu tahu ini semua tidak mudah, kamu telah berkata, bahwa kamu akan berusaha mengusahakan yang terbaik bagiku dan bagimu.
walau kadang tidak semua itu manis.

tapi yang sudah pernah kukatakan padamu, aku sudah menelan seribu pil pahit, dan kamu mungkin tidak pernah menelan pil pahit sebanyak aku. kali ini, kamu harus menelan 900 sisanya sekaligus.
dan aku rasa kamu mungkin tidak akan sanggup.
tapi bagaimana kalau kita bagi sama jumlah yang tersisa, agar kamu tidak mati duluan?

apa terlalu kasar kata-kataku?
aku tidak ingin kamu bersusah payah sendiri, aku tidak ingin kamu meratapinya tanpa pernah sadar bahwa aku juga ingin memperjuangkan hubungan baik ini bersama-sama, bersama dengan kamu.

kalau kamu bilang, kamu bersujud. ini sujudku.
ini caraku, dan tolong beri aku kesempatan untuk katakan pada mereka yang memberimu kepahitan-kepahitan saat bersamaku, kalau kamu memang ingin serius, kamu bersungguh-sungguh.
apa harus aku yang katakan ketegasan itu? apa kamu tidak mau mencobanya?
jangan demi aku dulu, tapi demi dirimu saja dulu...
demi kebahagiaan yang belum pernah kamu kecap, karena pil pahitmu tak pernah kamu telan.

hal ini serasa baru bagimu, tapi bagiku yang sudah pernah dibuang, ditendang, diinjak, dipermalukan, bahkan dikucilkan, itu semua tidak seberapa.

aku hanya ingin tunjukkan pada mereka yang memandangku buruk, itu hanya karena kamu menjelaskannya dengan bahasamu yang penuh keragu-raguan. kamu belum yakin tentangku saat kamu menceritakannya pada mereka, sehingga mereka memandangku sangat buruk dan pantas untuk terpuruk, jauh lebih dalam dari yang hari ini.

tapi kamu juga yang katakan padaku, 'setiap kesulitan pasti akan ada kemudahan yang menyusulkannya.' tapi itu akan sangat tidak mungkin kalau kamu tidak mengambil sikap serius. 
kalau kamu tidak tegas pada dirimu sendiri, buat apa?

jangan lagi kamu umbar kata-kata yang tidak perlu padaku sekarang, kamu sudah tau kalau bagiku kamu adalah yang tepat, dan bagimu aku adalah yang paling pas.
jangan ingkari kata-kata yang sudah kamu ucapkan, dan tidak akan mungkin kamu jilat lagi ludahmu yang sudah sampai di atas tanah.

akan terlalu menyakitkan bagiku-bagimu jika semua yang sudah kita bicarakan sepanjang dua bulan berlalu, dibatalkan begitu saja. hanya karena kamu tidak berani mengambil sikap dan ketegasan.
kalau kamu masih merasa belum cukup pintar dan bijak dalam mengambil sikap, temui mereka yang bisa ajari kamu menjadi bijak.

ah... kata seorang kawan, 'orang pintar' yang mungkin jauh lebih berpengetahuan dan ber-ilmu, dan juga berlimpah pengalaman hidup. jadilah lebih baik bagimu dulu. dan jadilah yang terbaik bagiku.

aku tidak bisa berkata lebih baik dari ini. dan aku rasa, aku masih akan tetap berdoa, berharap kelapangan dari-Nya Yang Maha Pemberi kemudahan.
semoga atas izin-Nya lah kita bisa bersatu, selamanya.


Salam kasihku,
The Lady in a black hole.




---
note by -ephy-