awal dari judul bagian ini, cukup menyenangkan... mseki dengan sedikit bahasa "rahasia" tapi aku mencoba menyampaikan sesuatu yang menurutku.. itu berwarna biru. Biru dengan kepekatan tertentu, yang mana itu bukan kesedihan yang digambarkan.. tetapi warna kejenuhan, akibat dari kelelahan yang diakumulasi bersama dengan rasa senang yang berlebihan....
sedikit dalam bait aku menuliskan....
Jangan membangun jenuh
Jangan membangun jenuh
Dengan terlalu mencintaiku
Jangan membangun jenuh
Dengan terlalu mengharapkanku
Jangan membangun jenuh
Dengan sikapmu itu
Aku yang hanya seorang manusia
Bukan yang teristimewa
Tidak selalu punya kebaikan untukmu
Tidak selalu berlaku dengan ketulusan dihadapanmu
Tidak selalu ingin bersama dalam hatimu
Aku hanya seorang manusia
Jangan juga membangun jenuh
Karena bencimu padaku
Karena bosanmu padaku
Karena aku tak sebaik yang ada dalam pikirmu
Karena aku tak teristimewa lagi sekarang
Jangan jenuh padaku
***
Bersabarlah untuk aku
Selalu pedulikan aku
Jangan jenuh padaku
Buat aku selalu mencintamu
Tetap bimbing aku
Jangan pernah tinggalkan aku
Karena kita sama-sama tau
Kau pilih aku karena Tuhanmu
Ku terima kamu karena ku harap ridha Tuhanku
Jangan pernah membangun jenuh tentangku
Karena kamu telah akan jadi bagian hidupku selamanya
Jangan pernah jenuh padaku
Karena aku telah jadi mengharapkanmu untuk selamanya
Malang, 17 Januari 2009.
14:41 wib
Bukan tanpa alasan juga kalimat-kalimat itu tertuang, seperti suatu cairan yang ditampung dalam suatu wadah. aku menggambarkan itu adalah sebuah batasan ruang... ruang yang membentuk, dan ruang yang mewadahi. Tapi tanpa disadari, ada juga usaha menembus batas dari ruang tanpa batas yang diciptakan manusia dengan sendrinya, dengan bentuk rasa jenuh yang menghasilkan kebencian memuakkan..... dan semoga saja itu tidak terjadi pada kita.
Ini adalah catatan 1 segementasi awal 2009. di bulan Januari, dimana ke-terikatan semakin membuatku lekat dengan bahasa-bahasa ungkapan. semoga bisa dinikmati.
-as long as I can, i will try to do the best.....
-phy- with love
Allah yang meletakkan benih cinta,
ReplyDeletemembiarkan ia tumbuh,
memupuk hingga kuat,
memelihara hingga berbunga,
menjaganya hingga tak pernah layu
Seseorang bijak berkata,
"cinta" itu bukan kata benda
"Cinta" itu kata kerja,
dan setiap kali kita berjanji
"aku cinta kamu"
kita berjanji untuk berusaha
menumbuhkan bunga
:)